HARAPAN UNTUK HARI GURU 2023

Foto : Doc. Irkabama 

SETIAP tanggal 25 November selalu diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Baik pendidik hingga siswa-siswi ramai merayakan. Semua instansi pemerintahan pusat hingga daerah akan mengunggah kata-kata puitis untuk sang ‘pahlawan tanpa tanda jasa’.

Namun, tak bisa dipungkiri bertahun-tahun merayakan Hari Guru Nasional hanya sekadar seremonial semu. Pahlawan tanpa tanda jasa merupakan kata indah yang selalu disematkan setiap orang kepada para guru.

Namun kali ini bukan sisi itu yang akan kita bahas, tapi dari sisi murid atau peserta didik, karena ia tidak akan disebut murid bila tanpa ada guru, dan dari berbagai aspek kewajiban seorang murid yang harus dilaksanakan ada satu poin yang semakin harus di perhatikan yakni Sikap dan sopan satun murid terhadap guru itu sendiri.


Peserta didik terkadang lupa tujuan utama bukanlah kecerdasan, dan kemampuan akademis saja, tapi berkah Ilmu yang ia dapatkan harus dikejar dan di utamakan.

dalam hal ini Pak. Mardiana Yusuf, S.Pd. selaku pembina BP dan BK menegaskan seorang murid terhadap gurunya yang notabene menjadi pembimbing jiwa harus dijaga betul tatak rama saat berinteraksi.

ia meneruskan, apabila murid diperintahkan untuk melakukan hal baik Terutama dalam hal Beribadah Sholat Zhuhur di masjid secara berjamaah, takperlu lagi guru mengeluarkan suara keras untuk merapihkan shof dan hal baik lainya yang deperintahkan oleh guru

Pak. Mardi menyatakan, agar sebisa mungkin seorang murid tidak membuat repot gurunya, walaupun dalam hal-hal yang terlihat sepele. Seperti hal diatas. seharusnya itu menjadi kesadaran sendiri bagi murid-murid dalam menjalankannya.

Saat berjalan bersama guru, hendaknya seorang murid berada di depannya saat malam hari dan di belakangnya saat siang hari. Selain itu, hendaknya pula memperhatikan hal-hal sekitar untuk melindungi guru dari sesuatu yang membahayakannya, seperti kondisi jalan dan saat banyak orang. Dengan begitu, guru tidak terjebak dalam berdesak-desakan. 

"Jangan berjalan sejajar kecuali saat dibutuhkan, seperti saat guru bicara kepada kita hendaknya mendekat dari sebelah kanan, ada yang mengatakan dari sebelah kiri. Serta, menyediakan pelindung dari panas dan hujan dan jangan sampai badan atau baju kita bergesekan dengan badan atau baju guru kita," bebernya. 

Beliau juga berpesan bahwa hal itu hendaknya dilakukan dengan tetap semata-mata karena Allah dan memuliakan guru, bukan karena lainnya. "Hal itu agar guru kita itu senang dengan perlakuan seperti itu, dan kita akan mendapatkan ridha guru dan ilmu kita berkah," tegasnya


Editor : Petir2023

0 Comments