#GUS_MAKSUM_JAUHARI
KYAI SAKTI LIRBOYO
*****
Di kalangan Nahdlatul Ulama & perguruan silat Pagar Nusa, nama Gus Maksum sangat melegenda. Kyai asal Ponpes Lirboyo Kediri itu dikenal sebagai pendekar sakti berambut gondrong. Bahkan banyak yg mengatakan rambut gondrong Gus Maksum tdk bisa sembarang dipotong
Gus Maksum, Guru Besar Pagar Nusa ini lahir di Kanigoro, Kras, Kediri, pd tgl 8 Agustus 1944, salah seorang cucu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo KH.Manaf Abdul Karim. Semasa kecil ia belajar kepd org tuanya KH.Abdullah Jauhari di Kanigoro. Ia menempuh pendidikan di SD Kanigoro (1957) lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo namun tdk sampai tamat
Selebihnya, ia lebih senang mengembara ke berbagai daerah untk berguru ilmu silat, tenaga dlm, pengobatan & kejadukan (Dalam “Antologi NU” terbitan LTN-Khalista Surabaya).
Sebagai seorang Kyai, Gus Maksum berprilaku nyeleneh menurut adat kebiasaan org pesantren. Penampilannya nyentrik, berambut gondrong, jenggot & kumis lebat, kain sarungnya hampir mendekati lutut, selalu memakai bakiak. Lalu, seperti kebiasaan org² “jadug” di pesantren, Gus Maksum tdk pernah makan nasi alias ngerowot
Uniknya lagi, dia suka memelihara binatang yg tdk umum. Hingga masa tuanya Gus Maksum memelihara beberapa jenis binatang seperti berbagai jenis ular & unggas, buaya, kera, orangutan & sejenisnya. Di kalangan masyarakat umum, Gus Maksum dikenal amat Sakti MandraGuna
Rambutnya tak mempan dipotong (konon hanya ibundanya yg bisa mencukur rambut Gus Maksum), mulutnya bisa menyemburkan api, punya kekuatan tenaga dlm luar biasa & mampu mengangkat beban seberat apa pun, mampu menaklukkan jin, kebal senjata tajam & senjata api, tak mempan disantet, dst
Di setiap medan laga (dlm dunia persilatan juga dikenal istilah sabung) tak ada yg mungkin berani berhadapan dgn Gus Maksum & kehadirannya membuat para pendekar Aliran Hitam gelagapan. Kharisma Gus Maksum cukup untuk membangkitkan semangat pengembangan ilmu kanuragan di pesantren melalui Pagar Nusa
Sebagai jenderal utama “pagar NU & pagar bangsa, Gus Maksum selalu sejalur dgn garis politik Nahdlatul Ulama, namun dia tak pernah terlibat politik praktis, tak kenal dualisme atau dwifungsi. Saat kondisi politik memaksa warga NU berkonfrontasi dgn PKI (Partai Komunis Indonesia) Gus Maksum menjadi komandan penumpasan PKI beserta antek²nya di wilayah Jawa Timur, terutama karesidenan Kediri
Ketika NU bergabung ke dlm PPP maupun ketika NU mendeklarasikan PKB, Gus Maksum selalu menjadi jurkam nasional yg menggetarkan podium. Namun dirinya tdk pernah mau menduduki jabatan legislatif atau pun eksekutif. Pendekar ya pendekar!
Gus Maksum wafat di Kanigoro pd 21 Januari 2003 & dimakamkan di pemakaman keluarga Ponpes lirboyo.
#santriPekok


